Bahas Bahaya Gunakan Earphone Saat Berkendara, Mahasiswa Matematika UNPAR Juara 2 Essay Contest Beswan Djarum 2023/2024

05 Juni 2024

UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) kembali menorehkan prestasi di kancah nasional melalui mahasiswanya. Kali ini, Gracia Stephanie. Mahasiswa Program Studi Matematika angkatan 2021 berhasil meraih juara kedua dalam ajang Essay Contest Beswan Djarum 2023/2024 dengan mengangkat gagasan tentang bahaya penggunaan earphone saat berkendara. Gracia Stephanie, seorang mahasiswi yang aktif dalam berbagai kegiatan di dalam dan luar kampus, menceritakan bahwa ia sehari-hari menggunakan sepeda motor untuk mobilisasi di tengah kemacetan Kota Bandung. “Saya menggunakan earphone saat berkendara karena merasa bosan di jalan. Namun, suatu hari saya hampir menabrak seorang ibu dan anak di dekat area mal, yang menjadi titik balik bagi saya untuk mengulik lebih dalam tentang bahaya penggunaan earphone saat berkendara,” ungkap Gracia, sebagaimana dikutip dalam wawancara tertulisnya, Jumat (24/5/2024). Dari riset yang dilakukan, Gracia menemukan banyak kejadian kecelakaan terkait penggunaan earphone, baik di Indonesia maupun di luar negeri. “Bahkan, data dari 2006 hingga 2012 menunjukkan bahwa 55 persen kecelakaan di Amerika Serikat diakibatkan penggunaan earphone. Prancis pada 2015 juga menambah aturan berkendara yang melarang penggunaan alat apapun yang masuk ke telinga kecuali alat bantu koreksi tuli elektronik,” tambahnya. Ketika diumumkan sebagai juara kedua, Gracia merasa sangat bersyukur dan terkejut. “Saya tidak pernah berekspektasi. Teman-teman dan pembina di regional Bandung sangat mendukung, meski tidak terucap secara eksplisit. Rasanya bahagia dan bersyukur sekali bisa melanjutkan legacy juara nasional untuk regional Bandung,” katanya dengan penuh rasa syukur. Pengalaman paling berkesan bagi Gracia bukan hanya pada momen kemenangannya, tetapi juga saat mendengar presentasi ide dari peserta lainnya. “Banyak sekali pemikiran luar biasa yang datang dari orang-orang seusia saya. Mendengar lebih dari dua puluh presentasi ide adalah pengalaman terbaik yang saya rasakan,” jelasnya. Selain itu, Gracia juga merasakan perkembangan dalam kemampuan berpikir logis dan komunikasi visi melalui sesi tanya jawab dengan juri yang terdiri dari akademisi, praktisi bisnis, dan jurnalis. “Pengalaman menerima dan menjawab pertanyaan dari juri-juri luar biasa ini sangat mengasah kemampuan saya,” tambahnya. Gracia mengakui bahwa tantangan terbesar adalah meyakinkan audiens tentang urgensi bahaya penggunaan earphone saat berkendara, serta mencari pengetahuan di luar konsentrasi ilmu yang biasanya dipelajari. “Saya harus berusaha membuat tulisan esai menarik dan memiliki unsur ‘seni bahasa’ lebih dari biasanya,” katanya. Gracia merasa bahwa pembelajaran di UNPAR sangat membantu dalam penyusunan esai dan presentasi. Dukungan dalam hal izin mengikuti kegiatan Djarum Beasiswa Plus juga sangat mempermudah Gracia dalam mengikuti berbagai kegiatan di luar kota. “Jurusan Matematika di UNPAR mengajarkan saya untuk berpikir konstruktif dan sistematis, yang saya terapkan dalam menyusun esai dan presentasi,” jelas Gracia. Setelah memenangkan kompetisi ini, Gracia berharap tulisannya dapat sampai kepada pihak-pihak yang berkaitan. “Saya berharap solusi yang saya tawarkan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dapat diimplementasikan. Saya juga berencana untuk terus menulis dan menyebarluaskan gagasan saya,” ungkapnya. Pesan terakhir Gracia kepada teman-teman dan komunitas UNPAR adalah untuk terus berkarya dan tidak meremehkan buah pikiran sendiri. “Tidak perlu melihat terlalu jauh, cukup melihat apa yang ada di sekitar kita. Jangan pernah merendahkan buah pikir kita sendiri,” tutup Gracia dengan penuh semangat. (NAT-Humas UNPAR)

# Informasi Mahasiswa# Berita Unpar