UNPAR Resmikan Smart Classroom Fakultas Ekonomi, Perkuat Pendidikan Manajemen Bisnis Keluarga di Indonesia

19 September 2024

UNPAR.AC.ID, Bandung – Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan bisnis keluarga dengan meresmikan sebuah smart classroom baru pada Jumat (6/9/2024). Fasilitas ini merupakan hasil kerja sama antara Fakultas Ekonomi UNPAR dan Yayasan Fitrah Bisnis Keluarga Nusantara (Family Business Nusantara Foundation). Acara peresmian yang berlangsung di Gedung 9 Fakultas Ekonomi UNPAR ini dihadiri oleh para akademisi, pengusaha, dan tokoh penting dalam dunia pendidikan, termasuk Dekan FE UNPAR Brigita Meylianti Sulungbudi, Ph.D., ASCA., CIPM, Rektor UNPAR Prof. Ir. Tri Basuki Joewono, Ph.D., serta Ketua Dewan Pembina Yayasan Fitrah Bisnis Keluarga Nusantara, Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomi UNPAR, Brigita Meylianti Sulungbudi, mengungkapkan rasa syukur dan antusiasmenya atas peresmian smart classroom ini. 

“Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi Fakultas Ekonomi, karena kami bisa mendapatkan ruang kelas baru, terutama untuk perkuliahan manajemen bisnis keluarga,” ujarnya.

Brigita menjelaskan bahwa pendidikan manajemen bisnis keluarga telah menjadi bagian penting di Fakultas Ekonomi sejak lama, dengan tujuan membekali mahasiswa agar memahami cara bisnis keluarga dapat bertahan, berkembang, dan berkontribusi besar dalam perekonomian Indonesia.

“Kami bekerja sama dengan organisasi di Indonesia yang memiliki visi yang sama, yaitu agar bisnis keluarga di Indonesia bisa terus bertahan dan berperan besar dalam ekonomi nasional,” tambahnya.

Brigita juga menyoroti pentingnya smart classroom ini sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di UNPAR. “Hampir semua bisnis besar dan kecil di Indonesia berasal dari bisnis keluarga,” tegasnya.

Ia memberikan apresiasi khusus kepada Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto sebagai tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan bisnis keluarga di Indonesia. “Ibu Shanti adalah figur yang sangat berkontribusi terhadap perkembangan bisnis keluarga di Indonesia,” ungkap Brigita.

Ia berharap agar generasi muda, terutama mahasiswa manajemen, dapat lebih mencintai dan menghargai bisnis keluarga mereka, mengingat pentingnya kontribusi bisnis keluarga dalam perekonomian nasional.

Rektor UNPAR, Prof. Ir. Tri Basuki Joewono, Ph.D., juga menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan industri. “Sering kali ada kesenjangan antara apa yang diajarkan di kampus dan realitas dunia nyata. Saat kita berinteraksi dengan dunia nyata, mahasiswa sering kali baru menyadari kenyataan sebenarnya,” ujarnya.

Prof. Tri Basuki berharap agar dosen UNPAR dapat menyelaraskan pengajaran mereka dengan kebutuhan industri, sehingga pembelajaran tidak hanya berfokus pada teori tetapi juga pada praktik yang relevan. “Ini akan sangat menarik ketika kita berbicara tentang bisnis keluarga,” katanya.

Lebih lanjut, Prof. Tri Basuki mengungkapkan harapannya agar UNPAR menjadi referensi utama dalam pendidikan bisnis keluarga di Indonesia. “Pertanyaannya, bisakah UNPAR dikenal sebagai institusi yang pertama kali diingat ketika berbicara tentang bisnis keluarga di Indonesia?” tantangnya.

Ia mengapresiasi langkah Ibu Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto dalam memulai kolaborasi ini. “Terima kasih kepada Ibu Shanti karena telah memulai sesuatu yang baru dengan membawa industri ke kampus, membuat pembelajaran lebih nyata dan relevan,” tambahnya.

Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto, Ketua Dewan Pembina Yayasan Fitrah Bisnis Keluarga Nusantara, turut memberikan pandangannya tentang pentingnya pendidikan bisnis keluarga. Ia menekankan bahwa mayoritas mahasiswa UNPAR adalah anak pengusaha, sehingga penting bagi mereka untuk memahami nilai dan dinamika bisnis keluarga.

“Kami mengajarkan kewirausahaan agar mahasiswa dapat berkontribusi kembali kepada bisnis keluarga mereka,” jelasnya.

Ibu Shanti juga menyoroti pentingnya teknologi dalam proses pembelajaran, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mempercepat adopsi digital. “Pandemi ini mengajarkan kita untuk memanfaatkan teknologi dan memadukan apa yang kita lihat di dunia nyata dengan apa yang kita pelajari,” ujarnya.

Ia mendorong para dosen untuk lebih kreatif dalam menyajikan materi pembelajaran agar mahasiswa lebih tertarik dan terlibat aktif. “Kita harus kreatif dalam menyampaikan materi agar mahasiswa lebih tertarik,” tegasnya.

Sebagai penutup, Ibu Shanti berharap agar kolaborasi ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat tidak hanya bagi UNPAR tetapi juga bagi masyarakat luas. “Ini adalah hasil dari kerja keras dan pengorbanan kita semua. Semoga kolaborasi ini dapat berkembang lebih jauh dengan mitra lainnya di Fakultas Ekonomi,” pungkasnya. (NAT-Humas UNPAR)